Rabu, 09 November 2011

Jogja I am coming................


"Ma.. Oim mau sekolah di Sekolah "active learning" ! kata anakku ketika dia masih SD.
Dia menemukan istilah itu mungkin dari bacaan. Dia suka membaca, apa saja.

Katanya, di SD tempat ia belajar nggak actve learning sehingga ia pengen pindah.

Waktu di MTsN (SMP Islam)Pondok Pinang, ia bilang ia ingin meneruskan ke SMA 34. Aku belum pernah mendengar angka itu. Tapi dia keukeuh ingin kesana walaupun aku dan uwak-bibinya merekomendasi sekolah-sekolah lain, mulai dari yang terbagus sampai yang tergratis.

Lalu dia lulus di SMA 34 Pondok Labu. Alhamdulillah lulus sesuai keinginannya. Disana dia bertemu dengan anak-anak yang cool. Ada Dapit (David), Dana, Galih, Lukman, Fizzi.Ada juga yang kocak dan garang seperti anak-anak G@s#$&*

Waktu kelas 2 SMA, Oim sudah memantapkan niat untuk masuk fakultas hukum UGM. Dua kali seminggu ia ikut bimbingan belajar, dan alhamdulillah sekarang ia mendapatkan apa yang diinginkannya itu.

Nah, disinilah cerita intinya baru akan kumulai.

Saat-saat menenti hasil seleksi SENAMPTN adalah saat paling menegangkan buat aku dan Oim. Aku memintanya mengikuti seleksi universitas lain. Aku memilih komputer BSI dan simak UI. Setengah hati Oim mendaftar, karena ia nggak minat.

Aku kesal, karena apa yang akan dia lakukan kalau tidak lulus di UGM? dengan enteng dia menjawab: "Kalau tidak lulus di Jogja, Oim nggak mau kuliah".
"Haa? So,What are you going to do?" aku ngeri membayangkan Oim tinggal di rumah, tiduran lalu main game bola, sementara teman-temannya sibuk belajar di UI, ITB, IPB, UNMA

" Oim mau berternak bebek di kampung," katanya dengan mantap.

Setiap melihat bebek, baik bebek bang Khoer, tetanggaku, yang suka seenaknya berak di teras rumah kami, atau gambar-gambar spanduk di kios-kios bebek goreng, aku teringat wajah Oim. Memakai dudukuy berselempang sarung, dan membawa sebilah bambu, menggiring bebek-bebeknya di pematang sawah desa kami: "riririririri..."

Maaf... aku belum siap. Aku berdoa semoga Oim lulus UGM.Pilihan dia satu-satunya.
Maka sengaja aku menemani dia ke warnet pada hari pengumuman kelulusan ujian yang agung itu.

Kalau lulus, kami akan menangis bersama-sama, dan kalau tidak, aku juga akan tahu dari awal, tidak perlu mendapati dia dengan wajah layu berkata : Maaf maa.. saya belum berhasil "

Bismillah.....
Dengan tangan gemetar, Oim membuka website UGM, menuliskan nomor ujiannya, dan berkata : "MAMAAAAAAAAAAAAAAAA, Oim LULUUUUUUUUUUUUUUS!"

Maka berkemaslah kami. Menuju kota idaman> Djogjakarta !

2 komentar:

Renno Yose Rizal mengatakan...

bi maen ke blog alya juga yaaa...
http://www.keluargasakinah.tk/2014/01/aku-terlahir.html

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.